Kejaksaan Sulsel Mulai Dikawal 30 Personel TNI Baret Cokelat

Decimalnews.com – Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan mendapat support satuan pengamanan dari 30 prajurit TNI dari Kodam XIV Hasanuddin, Kamis (28/8/25)
Hal itu ditandai dengan ikutsertanya 30 personel baret cokelat TNI Kodam Hasanuddin dalam apel kesiapan di Halaman Kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Rabu 27 Agustus kemarin.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno menegaskan, keterlibatan TNI dalam pengamanan kejaksaan merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Terhadap Jaksa dalam Melaksanakan Tugas, serta MoU antara Jaksa Agung dan Panglima TNI Nomor NK/6/IV/2023/TNI.
Dia mengatakan, seluruh satuan dan jajaran Kodam Hasanuddin akan siaga membantu melaksanakan amanat tersebut.
“Seluruh satuan dan jajaran Kodam Hasanuddin harus siap siaga membantu dan melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Jadikan tugas ini sebagai ladang pengabdian,” kata Windiyatno saat menjadi inspektur apel kesiapan.
Sementara itu, Kepala Kejati Sulsel Agus Salim mengapresiasi kerja sama dengan TNI yang dinilainya strategis untuk memastikan jaksa dapat bekerja secara independen tanpa tekanan.
“Keberadaan personel pengamanan TNI di lingkungan Kejati dan Kejari sangat penting, mengingat dinamika penegakan hukum kerap diwarnai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AGHT), terutama dari pihak-pihak yang berkepentingan menggagalkan proses hukum,” ujar Agus.
Ia menambahkan, penempatan personel TNI akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing satuan kerja di Sulsel dan Sultra. Seluruh kepala Kejari juga diminta segera berkoordinasi dengan Dandim di daerahnya.
“Dengan sinergi bersama TNI, Kejaksaan tetap mengedepankan pelayanan yang humanis bagi masyarakat,” imbuh Agus.
Kasipenkum Kejati Sulsel, Soetarmi, menyatakan bahwa pengamanan tidak hanya berlaku di Kejati Sulsel, tetapi juga seluruh Kejaksaan Negeri (Kejari) di wilayah Sulsel.
“Kalau di Kejati sudah pasti ada 30 personel yang bertugas. Untuk Kejari se-Sulsel, jumlahnya akan bervariasi sesuai kebutuhan. Intinya, pengamanan ini dilaksanakan secara bertahap dan terkoordinasi,” jelas Soetarmi.
Ia menambahkan, pengamanan tidak hanya dilakukan oleh prajurit berseragam, melainkan juga melibatkan unsur intelijen TNI. “Semua satuan TNI dilibatkan, termasuk unsur intel. Itu penting supaya pengamanan lebih efektif, tidak hanya tampak secara fisik tapi juga deteksi dini terhadap potensi ancaman,” ungkapnya. (Redaksi)